Archive | November 2015

Aplikasi penghitungan gaji

LALA
Private Sub Cmdkeluar_Click()
End
End Sub

Private Sub cmdproses_Click()
Txt4 = Val(Txt1) + Val(Txt2) – Val(Txt3)
Txt5 = Val(Txt4) * 0.1
Txt6 = Val(Txt4) – Val(Txt5)
End Sub

Private Sub Cmdulangi_Click()
Txt1.SetFocus
Txt2.Text = “”
Txt3.Text = “”
Txt4.Text = “”
Txt5.Text = “”
Txt6.Text = “”
End Sub

Private Sub Txt1_KeyPress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
Txt2.SetFocus
End If
End Sub

Private Sub Txt2_KeyPress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
Txt3.SetFocus
End If
End Sub

penghitungan jumlah setelah diskon 10%

LALA

 

Private Sub Cmdhitung_Click()
Txtdis = Val(Txtha) * 0.1
Txtak = Val(Txtha) – (Txtdis)
End Sub

Private Sub Cmdkeluar_Click()
End
End Sub

Private Sub Cmdulangi_Click()
Txtha.SetFocus
Txtdis.Text = “”
Txtak.Text = “”

End Sub

 

TUGAS 2

Untitled.jpg

Private Sub text1_keypress(Keyascii As Integer)
If Keyascii = 13 Then
Text2.SetFocus
End If
End Sub

Private Sub Command1_Click()
Text3.Text = Val(Text1.Text) + Val(Text2.Text)
End Sub

Private Sub Command2_Click()
Text3.Text = Val(Text1.Text) * Val(Text2.Text)
End Sub

Private Sub Command3_Click()
Text3.Text = Val(Text1.Text) / Val(Text2.Text)
End Sub

Private Sub Command4_Click()
Text3.Text = Val(Text1.Text) – Val(Text2.Text)
End Sub

Private Sub Command5_Click()
Text1.SetFocus
Text1.Text = “”
Text2.Text = “”
Text3.Text = “”
End Sub

Private Sub Command6_Click()
Text1.SetFocus
Text1.Text = “”
Text2.Text = “”
Text3.Text = “”
End Sub

Private Sub Command7_Click()
End
End Sub
Private Sub text2_keypress(Keyascii As Integer)
If Keyascii = 13 Then
Text3.SetFocus
End If
End Sub

tugas 1

Untitled.jpg

Private Sub Command1_Click()
Text1.SetFocus
Text1.Text = “”
Text2.Text = “”
Text3.Text = “”
Text4.Text = “”
Text5.Text = “”
Text6.Text = “”
End Sub

Private Sub Command2_Click()
Text1.SetFocus
Text1.Text = “”
Text2.Text = “”
Text3.Text = “”
Text4.Text = “”
Text5.Text = “”
Text6.Text = “”
End Sub

Private Sub Command3_Click()
End
End Sub
Private Sub Text1_KeyPress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
Text2.SetFocus
End If
End Sub
Private Sub Text2_KeyPress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
Text3.SetFocus
End If
End Sub
Private Sub Text3_KeyPress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
Text4.SetFocus
End If
End Sub
Private Sub Text4_KeyPress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
Text5.SetFocus
End If
End Sub
Private Sub Text5_KeyPress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
Text6.SetFocus
End If
End Sub

Walau Jaim, Ibu Butuh Ungkapan Cinta dari Anak

Screenshot_29

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seorang ibu boleh jadi kerap terlihat tegar di hadapan anaknya.

Di balik ketegarannya, kita tentu tahu, seorang ibu mungkin banyak menyimpan masalah tanpa diungkapkan atau dikeluhkan agar tak membuat khawatir sang anak.

Begitu juga dalam urusan menanggapi tingkah polah atau ungkapan perasaan dari anak. Ratih Ibrahim, Psikolog dari Joy Parenting mengatakan mungkin seorang ibu sering jaim, seolah tidak butuh ungkapan sayang atau cinta dari anak. Hal itu seringkali menjadikan karakter ibu di mata kita, identik dengan cerewet, bawel atau bahkan ‘tukang ngomel’.

Padahal, sebenarnya seorang ibu, kata Ratih, membutuhkan dan memiliki keinginan sangat besar mendapatkan ungkapan cinta dari sang buah hati. Semua nasihat atau tindakan ibu juga merupakan ekspresi cinta dan kasih sayangnya kepada sang anak.

“Mungkin ibu kelihatan jaim, kalau dapat ungkapan cinta dari anak bahkan bisa saja bilang ‘apa sih’ atau malah bilang, ‘kamu kenapa? Tumben dan kalimat-kalimat lainnya. Padahal hatinya bisa berasa di kebun bunga, ibu bahagia bila dapat ungkapan cinta dari anak,” kata Ratih di Jakarta, Kamis (12/11).

Ada tiga alasan munculnya ekspresi cinta dan kasih sayang untuk seorang ibu. Hal itu bisa didasari oleh momentum, situasional dan karakteristik.

Ketiga unsur itu dapat menciptakan dorongan emosional yang kuat saat bagi sang anak merasakan kembali pentingnya peran orangtua dalam kehidupan mereka. Dari situlah, seorang anak juga bisa terdorong menumpahkan perasaan cinta kepada ibu.

Ayah, Jangan Beri Anak Gadget Jika Sulit Mengawasinya

Screenshot_28

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Melihat pesatnya perkembangan teknologi saat ini, sudah semestinya seorang ayah melek teknologi. Ayah sebaiknya jangan hanya bisa memberikan gadget pada anak, namun tidak dapat mengawasinya.

Pernyataan ini disampaikan penggagas Gerakan Ayah Hebat, Dahnil Anzar Simanjuntak saat berbincang dengan Republika.co.id, Kamis (12/11).

Ia mengatakan, wawasan ayah soal teknologi berguna untuk menentukan aplikasi apa yang boleh dan tidak digunakan anak. “Kalau ayah paham, maka dia bisa mengontrol teknologi apa saja yang sesuai kebutuhan si anak.” ujar dia.

Menyandang status ayah menurutnya tidak bisa dilakukan separuh waktu. Peran ayah harus dilakukan sepenuh waktu. Jangan sampai anak-anak hanya diserahkan kepada sekolah atau asisten rumah tangga.

Anak, kata dia, harus tumbuh aktif bersama orang tuanya lewat pendidikan di rumah. “Ayah jangan merasa berhenti bertanggungjawab ketika sudah memenuhi kebutuhan material keluarga,” kata dia.

(Baca: 12 November Diperingati Sebagai Hari Ayah Nasional, Begini Sejarahnya)

Madu Disukai Sejak Zaman Batu

Screenshot_27

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  — Ilmuwan di Inggris Raya menemukan sisa madu lebah di tembikar yang berasal dari masa bercocok tanam awal di Zaman Batu di Eropa, Timur Tengah dan Afrika Utara, termasuk di alat masak dari Turki yang berasal dari 8.500 tahun yang lalu.

“Jejak madu lebah terdeteksi di beberap situs Neolitikum di Eropa, menunjukan luasnya asosiasi antara manusia dan madu di zaman prasejarah,” kata ahli geokimia organik University of Bristol Melanie Roffet-Salque, dikutip dari Reuters, Kamis (12/11).

Sebelum temuan yang dipublikasikan di jurnal Nature tersebut, bukti awal manusia telah menggunakan madu ada pada mural Mesir Kuno yang berasal dari masa Kerajaan Baru dan menggambarkan lebah dan madu diantara adegan sehari-hari pada 4.400 tahun yang lalu.

Roffet-Salque memperkirakan madu ditemukan pada tembikar karena orang pada masa itu sudah menggunakannya atau melapisi tembikar agar kedap air dengan lilin lebah. “Jelas manusia Zaman Batu mengenak lingkungan mereka dengan sangat baik dan mengeksploitasi berbagai sumber natural seperti lilin lebah, getah pohon dan tar,” kata dia.

Salah satu kegunaan madu yang paling mungkin untuk saat itu adalah sebagai pemanis, dia menambahkan. Madu tidak dapat dideteksi secara langsung karena komposisi utamanya, gula, tidak dapat bertahan hingga ribuan tahun di situs arkeologi.

Sementara itu, lilin lebah digunakan untuk berbagai teknologi, ritual, kosmetik dan keperluan pengobatan. “Misalnya melapisi bejana keramik atau melembutkan getah pohon birch untuk membuat lem.” Bukti lilin lebah di tembikar menunjukan manusia sudah lama mengeksploitasi hasil lebah: madu dan lilin.

Para peneliti memeriksa padatan yang tertinggal di lebih dari 6.600 tembikar dari 150 situs tua. Mereka tidak menemukan jejak produk lebah pada tembikar yang berasal dari situs di utara, misalnya Skotlandia dan Skandinavia.

Menurut ahli biogeokimia Univeristy of Bristol Richards Evershed, saat itu lebah madu tidak hidup di daerah tersebut diperkirakan karena kondisi alam yang lebih keras dan tinggi.

Apa Sih Pneumonia? Simak Ini!

Screenshot_26

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pneumonia merupakan salah satu penyakit serius yang sering mengancam anak-anak. Penyakit tersebut bisa juga disebut Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang mempengaruhi alveoli di paru-paru atau kantung kecil saat orang sehat bernafas.

Dikutip dari Times of india, Kamis (12/11) ketika infeksi tersebut terjadi maka alveoli diisi dengan nanah dan cairan yang merupakan respon alami tubuh untuk melawan infeksi. Infeksi tersebut tentunya akan menyebabkan seesorang sulit bernafas karena asupan oksigen yang terbatas.

Penyakit tersebut disebabkan oleh dua bakteri yaitu haemophilus influenzae tipe b (Hib) dan streptococcus pneumonia (Spn). Kedua bakteri tersebut juga dapat menyebabkan meningitis akut atau infeksi pada selaput yang menutupi otak pada anak-anak.

Perlu diketahui gejala umum pneumonia yang bisa diamati salah satunya batuk. Banyak juka kasus yang memperlihatkan anak-anak yang batuk, pilek, dan demam lalu juga menderita ISPA karena infeksi virus.

Anak-anak yang menderita pneumonia akan merasakan ritme napas yang cepat dengan batuk parah. Dalam kasus penyakit yang parah, anak-anak bahkan sampai merasakan kesulitan bernafas.

Untuk itu jika ada anak-anak yang menderita batuk dengan ritme nafas yang cepat sangat dianjurkan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit. Bahkan jika gejala-gejala lainnya tidak terjadi, bisa saja ada kemungkinan menderita pneumonia.

Tips Dokter Batara Bagi Pasangan yang Menginginkan Keturunan

Screenshot_25

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gangguan kesuburan (infertilitas) dapat terjadi pada pasangan suami istri, sekalipun terus berupaya melakukan hubungan secara teratur tanpa proteksi. Walau idealnya sebanyak 84 persen perempuan akan hamil secara alamiah, jika melakukan hubungan seks dalam setahun. Namun fakta menunjukkan kondisi infertilitas amat mungkin dialami salah satu pasangan atau terjadi pada keduanya.

Spesialis Kandungan dan Kebidanan MRCCC Siloam Semanggi dr. Batara Imanuel Sirait, SpOG (K) FER menyebutkan, proses inseminasi merupakan salah satu bentuk penanganan bagi pasangan suami-istri yang menginginkan keturunan. Salah satu caranya dengan pengawetan fungsi fertilitas.

Pada pasien kanker yang ingin mempertahankan kesuburan atau kemampuannya untuk berketurunan, kata dia, dapat mengawetkan fungsi fertilitasnya. “Teknik yang dilakukan dapat dalam bentuk membekukan jaringan reproduksi manusia, seperti embrio, sel telur, sperma, bahkan jaringan indung telur dapat digunakan di kemudian hari, setelah pulih,” katanya di Jakarta dalam siaran pada Kamis (12/11).

Menurut Batara, dalam lingkup medis, terutama yang berkaitan dengan kandungan dan kebidanan, inseminasi juga dilakukan pada keadaan-keadaan tertentu lainnya. Di antaranya, infertilitas dengan penyebab tidak jelas, yang berhubungan dengan endometriosis, faktor pria, dan faktor serviks, serta alergi sperma.

Untuk faktor terakhir, kata dia, jarang terjadi perempuan mengalami alergi terhadap protein yang terdapat dalam sperma. Ejakulasi dalam vagina menyebabkan kemerahan, perasaan terbakar dan bengkak.

“Penggunaan kondom dapat menolong mencegah masalah itu timbul, namun menjadi pencegah juga terhadap terjadinya kehamilan. Inseminasi menjadi cukup efektif menolong pada keadaan ini karena umumnya protein dalam cairan ejakulat juga akan tertuang pada pemrosesan sebelum inseminasi,” ujar Batara.

Vaksin Efektif Cegah Pneumonia pada Anak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Vaksin merupakan tindakan pencegahan paling efektif untuk mejaga anak terjangkit pneumonia. Pemberian vaksin tersebut sangat diperlukan untuk memerangi penyakit mematikan tersebut.

Seperti dilansir Timesofindia, Kamis (12/11), beberapa negara sudah memperhatikan betapa berbahayanya pneumonia. Seperti pemerintah India baru-baru ini memperkenalkan vaksin untuk kedua bakteri penyebab pneumonia yaitu haemophilus influenzae tipe b (Hib) dan streptococcus pneumonia (Spn).

Veksin yang dinamakan pentavalent tersebut dapat melindungi anak-anak terhadap penyakit termasuk meningiti atau infeksi darah, difteri, batuk rejan (pertusis), tetanus, dan hepatitis B. Vaksin tersebut tersedia dengan bebas biaya di rumah sakit pemerintah dan puskesmas pada wilayah-wilayah tersebut.

Sementara di Indonesia, berdasarkan catatan Republika.co.id, ada empat jenis vaksin untuk mencegah pneumonia. Vaksin tersebut antara lain, HIB, pneumococcus, campak, dan pertussis.

Vaksin Hib telah terbukti efektif dalam banyak penelitian dan secara luas didukung oleh masyarakat kesehatan global. Vaksin Hib telah diperkenalkan di lebih 180 negara seluruh dunia termasuk India, Bangladesh, Bhutan, Pakistan, Sri Lanka, Vietnam, dan lainnya.

Sementara untuk pengobatannya harus diagnosis sejak dini. Bagi anak-anak dengan infeksi saluran pernapasan virus tidak memerlukan obat-obatan karena dengan pneumonia bakteri harus diobati dengan antibiotik yang sesuai. Pengobatan di rumah sakit atau pusat kesehatan sering mencakup perawatan lain seperti administrasi oksigen.